Panggilan Seorang Hamba Tuhan (Yeremia 1:4-8)

Hamba Tuhan??? Siapa? Aku atau kamu atau kita?
Well guys di bagian ini aku akan share tentang panggilan seorang hamba Tuhan, ya ini juga dari pengalaman ku sendiri. Let's reading!!
Panggilan untuk menjadi seorang hamba Tuhan bagi seseorang merupakan panggilan yang berasal dari Allah. Ini berarti panggilan tersebut bersumber dari Allah, bukan dari diri manusia itu sendiri ataupun dari orang lain. Dibalik pemanggilan itu Allah mempunyai rencana bagi orang-orang yang dipilih-Nya, yaitu untuk melaksanakan pekerjaan-Nya yang menunjukkan kasih-Nya kepada setiap umat manusia. Allah mengasihi setiap manusia untuk itu Allah ingin menyelamatkan mereka dari keberdosaannya dengan menjadikan hamba yang dipilih-Nya tersebut menjadi alat dalam mewujudkan akan kasih-Nya. Hal ini adalah misi dari Allah yang diberikan bagi pelayan-Nya.
Allah mengenal dengan benar setiap orang yang dipilih-Nya. Untuk itu Allah tidaklah salah memilih. Walaupun pelayan-pelayan yang dipilih-Nya secara manusiawi merasa diri lemah, tidak mampu atau bahkan tidak pantas, tetapi hal itu adalah pilihan Allah, tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun. Karena Allah yang memilih hamba-Nya maka Allah juga yang akan memperlengkapi mereka dalam menjalankan perintah-Nya. Maka dari itu setiap orang yang telah terpanggil dan terpilih menjadi hamba-Nya tidaklah perlu merasa dirinya tidak mempunyai kemampuan untuk menjalankan misi-Nya.
Guys dari panggilan seorang hamba Tuhan ini kita akan belajar dari satu tokoh dalam Alkitab yang tentunya udah kalian tahu, udah kalian tahu kisahnya. Dia adalah nabi Yeremia, sebelum kita lanjutin aku sarankan untuk kalian semua selesaikan dulu pembacaan Alkitab dari kitab Yeremia, itu akan membuat kalian lebih ngerti gitu. Kalau teman-teman udah pada selesai bacanya silahkan buka Yeremia 1:4-8, dibaca ya guys. Nah, dari firman Tuhan tersebut kita dapat mengetahui tentang panggilan seorang hamba Tuhan, kok bisa? Ya jelas bisa dong, aku akan membagikannya untuk kalian semua. Guys, apa yang aku bagikan ini telah aku pelajari dengan baik dan benar dan ini semua berkat mata kuliah Teologi Misi, thx ya pak Yohanis :). 
Dari panggilan seorang hamba Tuhan berdasarkan Yeremia 1:4-8 kita dapat mengetahui 4 hal. Yang pertama, firman Tuhan sebagai sumber panggilan (ayat 4), kedua, penetapan Tuhan sebagai sumber panggilan (ayat 5), ketuga, perintah Tuhan sebagai sumber panggilan (ayat 6-7), dan keempat, janji Tuhan sebagai sumber panggilan (ayat 8).
Ini poin pentingnya guys, simak baik-baik ya, aku akan menjelaskan keempat poin di atas. Pertama, firman Tuhan sebagai sumber panggilan (ayat 4). Ayat tersebut dalam NIV (New International Version) menuliskan The word of the LORD came to me, saying,. Frasa firman Tuhan dalam terjemahan aslinya ialah hw"hy>-rb;d> (debar-yehwah) yang berarti word of LORD (perkataan dari TUHAN). Aku ga usah ya jelasin bentuknya dll, kalau kalian pengen dapetin penjelasan yang lebih lagi ya tinggal hubungi langsung aja di email, ok sipp. Jadi, dari poin pertama ini kita mengerti bahwa firman TUHAN itu adalah perkataan dari TUHAN, tindakan dari TUHAN, TUHAN berbicara yang artinya bahwa TUHAN memiliki/mempunyai hal itu, yakni TUHAN yang memiliki firman, TUHAN yang memiliki perkataan, TUHAN yang memiliki tindakan tersebut. Masih poin pertama nih guys kita lanjut lagi, firman TUHAN ini yang adalah milik-Nya datang kepada Yeremia secara langsung, firman TUHAN telah berlangsung pada Yeremia sehingga membawa perubahan kondisi dari Yeremia yang sebelumnya bukan seorang nabi menjadi seorang nabi bagi bangsa-bangsa. Guys dari poin pertama ini maka aku dapat menyimpulkan bahwa Tuhan adalah prakarsa, inisiator dalam panggilan Yeremia. Panggilan untuk menjadi seorang hamba Tuhan itu datangnya secara pribadi, seperti yang dialami oleh Yeremia. Yaitu dari Tuhan secara langsung kepada orang yang telah dipilih-Nya melalui firman-Nya. Dengan terpanggil menjadi seorang hamba Tuhan maka hal ini merubah kondisi Yeremia menjadi seorang hamba Tuhan, yakni sebagai nabi bagi bangsa-bangsa.
Kedua, penetapan Tuhan sebagai sumber panggilan (ayat 5). Untuk melihat penetapan Tuhan sebagai sumber panggilan maka dapat dilihat dari frasa mengenal, menguduskan, dan menetapkan. Kata mengenal dalam bahasa aslinya menggunakan kata ^yTi[.d:y (yedaetik) dari kata dasar [dy (yada) yang berarti observe (melihat, memperhatikan, mengawasi, meninjau), recognize (mengakui, mengenali), perceive (melihat, mengetahui), care about (peduli: mengindahkan, memperhatikan). Lalu, kata menguduskan dalam bahasa aslinya ialah ^yTiv.D:q.hi (hiqedasetik) berasal dari kata dasar vdq (qadas) yang berarti show (mempergelarkan, mempersembahkan), consecrate (mentahbiskan, mempersucikan), dedicate (mengamanatkan). Kemudian, kata menetapkan ^yTit;n> (netatik) dalam bahasa aslinya ialah !tn (natan) yang berarti give (menyerahkan, mengorbankan, memberikan). Dari semuanya ini aku dapat menyimpulkan bahwa Tuhan telah mengenali orang yang dipilih-Nya untuk melakukan kehendak-Nya. Mengenal di sini menunjukkan bahwa Tuhan memperhatikan Yeremia dengan penuh cinta bahkan sebelum dia dibentuk. Hal ini dilakukan Tuhan karena Tuhan punya rencana atas diri Yeremia. Tuhan telah menetapkan dia untuk menjadi seorang nabi bagi bangsa-bangsa. Karena itu Tuhan memprosesnya dengan cara menguduskannya, yaitu memisahkan dirinya dari kehidupan yang penuh dosa agar dia disucikan untuk tugas sebagai seorang nabi. 
Ketiga, perintah Tuhan sebagai sumber panggilan (ayat 6-7). Sebelumnya guys, ternyata dari bagian firman Tuhan ini juga kita dapat mengetahui bahwa Yeremia sebenarnya tidak menolak panggilan Tuhan tetapi ia merasa sangat tidak layak, sangat tidak kompeten untuk menjadi seorang nabi. Yeremia tidak memiliki pengalaman (Kejadian 30:29) "berbicara," di depan umum dalam pemberitaan firman Allah (Keluaran 6:29; Yeremia 1: 7; 35: 2), hal ini juga menyiratkan tidak memiliki kemampuan untuk berbicara di depan umum (Keluaran 4:14). Seperti Musa, Yeremia merasa bahwa dia tidak memiliki kualifikasi yang diperlukan untuk pekerjaan yang harus dilakukannya. Dia merasa dirinya masih mudah yaitu termasuk pada orang yang belum dapat sepenuhnya bertanggung jawab atas sebuah pekerjaan tertentu, maka dia tidak berpengalaman (Hakim 8:20; 1 Sam 17:33; 1 Raja-raja 3: 7). Inilah yang dialami oleh Yeremia. Namun guys harus tetap kita ingat bahwa Tuhan mengetahui semuanya, Tuhan yang mempunyai rencana. Untuk itu Tuhan punya perintah bagi Yeremia yang harus dijalankan. Kata Kuperintahkan dalam terjemahan aslinya ialah ^W>c;a] (atsawek) dari kata dasar hwc (tsawah) yang berarti order (memerintahkan), direct (mengarahkan, mengatur), command (menitahkan, memerintahkan, mewajibkan). Dari poin ini aku menyimpulkan bahwa ketika Tuhan telah memanggil Yeremia untuk menjadi seorang hamba Tuhan maka Dia tidak salah memilih dan dalam menjalankan kehendak-Nya Tuhan juga yang akan memperlengkapi Yeremia dengan kemampuan yang tidak pernah dipelajarinya. Yeremia hanya harus melakukan apa yang diperintahkan oleh Tuhan.
Keempat, poin terakhir nih guys ^^, janji Tuhan sebagai sumber panggilan (ayat 8). Janji Tuhan sebagai sumber panggilan dapat dilihat dari kata menyertai dalam terjemahan aslinya ialah ^T.ai-yKi (kiyitek) berarti with:denoting proximity (dengan: menunjukkan kedekatan), help of (membantu), at the side of: in presence, beside (di sisi: di hadapan, di samping). Guys, dalam pelayanannya, Yeremia tidak akan selalu berada dalam keadaan lancar/baik-baik saja. Akan ada pertentangan, pertentangan paling sengit, seperti yang bisa membuat hatinya gemetar ketakutan. Namun Tuhan bersama dengan Yeremia, bukan untuk melindunginya dari semua cobaan, tapi "membebaskan Yeremia." Nih yang harus teman-teman ngerti Allah berjanji untuk menyertai Yeremia dan memelihara dia, tetapi bukan untuk mencegah datangnya kesulitan. Allah tidak meluputkan dia dari tindakan pemenjaraan, pengusiran, atau penghinaan. Dari poin terakhir ini aku simpulkan bahwa Tuhan yang memanggil Yeremia menjadi hamba-Nya maka Tuhan juga yang akan menyertai dirinya dalam melaksanakan tugas yang diberikan padanya. Tuhan menyertai Yeremia dalam setiap pelayanannya dengan selalu berada di sisinya maka dengan begitu dia akan dibebaskan (dimampukan) dari berbagai hal yang akan dialaminya dalam pelayanan. 
 Nah guys itulah penjelasan dari Yeremia 1:4-8 yang membuat kita mengerti tentang panggilan seorang hamba Tuhan. Dari semua penjelasan di atas, terdapat beberapa poin yang dapat kalian semua pegang tentang panggilan seorang hamba Tuhan:

1.   Allah adalah prakarsa, inisiator dalam misi
2.   Allah mengenali dengan baik orang yang dipilih-Nya untuk menjalankan misi-Nya
3.   Allah memproses hamba-Nya sehingga menjadi layak untuk menjalankan misi-Nya
4.   Allah yang memanggil, Allah yang akan memperlengkapi
5.   Allah yang memanggil, Allah yang akan menyertai
6.   Allah turut bekerja atau menolong orang percaya dalam pelayanan misi yang dilakukan dibuktikan dengan pertolongan Tuhan yang membebaskan (memampukan) mereka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Khotbah Kisah Para Rasul 3:1-10

Mazmur 126