Ezra 1-2
Uraian
Eksegetis Ezra 1-2
Pada
bagian ini penulis akan menguraikan Perintah Koresh dan Tanggapan (1:1-11),
serta Kembali ke Yerusalem (2:1-70).
I.
Perintah Koresh dan Tanggapan (1:1-11)
Ayat
1-4: perintah Koresh “Pada
tahun pertama zaman Koresh, raja negeri Persia, Tuhan menggerakkan hati
Koresh, raja Persia itu untuk menggenapkan
firman yang diucapkan oleh Yeremia, sehingga disiarkan di seluruh kerajaan
Koresh secara lisan dan tulisan pengumuman ini: beginilah perintah Koresh, raja
Persia: Segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh TUHAN, Allah
semesta langit. Ia menugaskan aku
untuk mendirikan rumah bagi-Nya di Yerusalem, yang terletak di Yehuda. Siapa di antara kamu termasuk umat-Nya, Allahnya
menyertainya! Biarlah ia berangkat pulang ke Yerusalem, yang terletak di
Yehuda, dan mendirikan rumah TUHAN.
Allah Israel, yakni Allah yang diam di Yerusalem. Dan setiap orang yang
tertinggal, di mana pun ia ada sebagai pendatang, harus disokong oleh penduduk
setempat dengan perak dan emas, harta benda dan ternak, di samping persembahan
sukarela bagi rumah Allah yang ada di Yerusalem."
Kata menggerakkan
dalam bahasa aslinya menggunakan kata “ry[iΓ€he” (heir) yang
berasal dari kata dasar “rw[” (awar) yang artinya rouse oneself (membangun/membangkitkan dirinya), awake
(terjaga)[1]
dengan bentuk kata
kerja hifil perfek orang ke-3 maskulin tunggal
homonim 2.[2] Bentuk
hifil menyatakan suatu proses sebagai akibat yang ditandai dengan pembentukan hE (he)[3] di awal kata dan
bentuk perfek menyatakan bentuk yang sempurna atau sudah selesai[4] sedangkan
bentuk maskulin orang ke-3 tunggal mengarahkan kepada pribadi yang melakukan
tindakan membangkitkan yaitu Tuhan sendiri. Maka ketika diterjemahkan menjadi Dia
(Tuhan) telah membangkitkan atau
menggerakkan. Disini yang dimaksudkan adalah Tuhan membangkitkan hati raja
Koresh untuk menggenapkan nubuatan Yeremia. Kata hati dalam
terjemahan aslinya yakni x;Wr (ruakh)[5] yang berarti breath (nafas), wind (nafas), spirit (roh, jiwa, semangat)[6] dengan bentuk
kata benda konstruk tunggal[7] Ini berarti
Tuhan membangkitkan nafas, roh, jiwa, dan semangat dari raja Koresh untuk
menggenapkan firman yang diucapkan oleh Yeremia.
Brown dkk menjelaskan bahwa: kata hati ini digunakan untuk mengacu pada
Roh Tuhan. Roh Manusia dan roh Tuhan menjadi satu dengan karakter. Tuhan akan
memberi orang-orang-Nya suatu roh baru sehingga mereka akan mengikuti Hukum dan
Keputusan-Nya. Roh Tuhan akan menjelma didalam diri mereka.[8]
Sedangkan kata menggenapkan
dalam bahasa aslinya “tAlΓ―k.li” (likelot) yang berasal dari akar kata “hl'K'” (kalah) yang artinya be
complete (lengkap), at
an end (berakhir), finished
(selesai), accomplished (terpenuhi)[9] dengan bentuk l. ((le) sebagai preposisi atau kata depan yang mempunyai arti
untuk, dan dengan kata kerja
infinitif konstrukt.[10]
Bentuk infinitif menyatakan suatu perbuatan, tindakan atau proses. Maka ketika
dibentuk dengan preposisi le didepan infinitif konstruk terutama menyatakan maksud atau tujuan suatu
kegaiatan. Jadi ketika diterjemahkan untuk melengkapkan, untuk mengakhiri,
untuk menyelesaikan, untuk memenuhi firman yang telah diucapkan oleh Yeremia.
Jamison Robert menjelaskan bahwa: di dalam tahun
pertama pemerintahan Koresh, raja Persia. Kerajaan
Persia, mencakup Persia, Media, Babilonia, dan Chaldea. Tuhan Allah memakai
atau menggerakkan hati raja Kores untuk menggenapi nubutan Yeremia tentang kembalinya
bangsa Israel yaitu orang buangan untuk kembali ke Yerusalem.[11]
Kata selanjutnya ialah menugaskan dalam bahasa aslinya menggunakan kata dq:Γp'-aWh)w. (wehu-pakad) yang berasal dari akar kata dq;P' (pakad) yang artinya attend to
(memberi perhatian pada), visit (mengunjungi), muster
(mengumpulkan, mengerahkan)[12] dengan awalan penghubung w> ((we) sebagai penghubung antar
kalimat pada kalimat yang diterjemahkan “maka”, “lalu” atau
“kemudian”. Selanjutnya kata aWh (hua) sebagai kata ganti orang ke-3
tunggal maskulin “dia” yang dipakai
untuk menyatakan subyek dalam suatu kalimat. Karena kata
ini diawal kalimat maka ini menggantikan nama subyek[13]
yang berarti menggantikan nama TUHAN dengan Dia. Jadi dapatlah
diterjemahkan menjadi maka/lalu/kemudian TUHAN memberi perhatian pada,
maka/lalu/kemudian TUHAN mengunjungi, maka/lalu/kemudian TUHAN mengumpulkan,
maka/lalu/kemudian TUHAN mengerahkan Koresh untuk mendirikan rumah bagi-Nya di
Yerusalem.
Menurut Robert
Jamieson: Tuhan Allah di dalam surga, telah memberikan kepada Koresh seluruh
kerajaan dari dunia. Kerajaan Persia adalah kekuatan penguasa terhebat di dunia
pada waktu itu. Ia telah membebankan kepada Koresh untuk membangun rumah-Nya di
Yerusalem. Adanya banyak ramalan, 200 tahun sebelum Koresh lahir
yaitu ramalan yang luar biasa yang memimpin Koresh untuk
menyatakan bahwa semua kerajaan-kerajaannya memberikan anugerah pemberian dalam
dia melalui “Tuhan Allah dari Surga,” dan menganjurkan dia untuk memenuhi
kewajiban yang telah diberikan sepanjang kehidupan sebelum kelahirannya. Ini
adalah sumber dan asal usul dari kemurahan hati terbaik yang dia tunjukkan
kepada orang-orang Yahudi.[14]
Berikutnya
adalah kata mendirikan dalam
terjemahan aslinya adalah !b,yIw
()(weyiben) dari akar kata hnb (banah) yang artinya build (membangun), build up (penambahan kekuatan), fortify
(membangun benteng), rebuild
(membangun kembali) dengan bentuk qal imperfek orang ke-3 maskulin tunggal
yusif dengan sebagai w. penghubung[15]. Imperfek orang ke-3
maskulin tunggal yusif mengarahkan kepada pribadi yang melakukan tindakan
memberi perintah tidak langsung atau permintaan,[16] dengan w> (we) sebagai awalan penghubung yang berarti dan.[17] Jadi dapatlah diterjemahkan
dan Koresh meminta kiranya atau dan biarlah membangun, dan Koresh meminta
kiranya atau dan biarlah menambah kekuatan, dan Koresh meminta kiranya atau dan
biarlah membangun benteng, dan Koresh meminta kiranya atau dan biarlah
membangun kembali rumah Tuhan. Ini menunjukkan bahwa perintah Koresh untuk
membangun kembali rumah Tuhan seperti menambah kekuatan. Dalam KBBI kata
menambah berarti menjadikan supaya lebih banyak (besar, hebat)[18], yang dimaksudkan disini
ialah menjadikan supaya lebih banyak (besar, hebat) kekuatan. Koresh juga
meminta kiranya atau biarlah membangun rumah Tuhan seperti membangun benteng.
Pada KBBI benteng adalah tempat berlindung atau bertahan dari serangan musuh. [19] Hal ini menunjukkan bahwa
Koresh meminta agar rumah Tuhan yang dibangun kembali itu haruslah seperti
tempat berlindung atau tempat yang bertahan dari serangan musuh.
Matthew Henry menafsirkan ayat 1-4 sebagai berikut: Tuhan menggerakkan
semangat raja Koresh. Hati dari raja-raja berada dalam tangan Tuhan. Allah
memerintah dunia melalui pengaruhnya dalam roh dari manusia; semua yang baik
mereka lakukan, Allah menggerakkan roh
mereka untuk melakukannya. Hal itu terjadi selama penahanan dari bangsa Yahudi,
yang mana Allah dengan utama
mempekerjakan mereka (orang-orang kafir)
untuk Dsia. Raja Koresh menganggap pasti, bahwa diantara semua orang-orang
Yahudi yang terampil, akan ditawarkan secara cuma-cuma, akan diberikan kepada
rumah Tuhan. Dia juga akan menyuruh mereka untuk diberikan keluar dari
kerajaannya. Jadi, yang berkehendak kepada bait Allah haruslah yang baik.- seseorang yang berbuat benar untuk
itu.[20]
Selanjutnya
adalah tanggapan atas perintah Koresh ayat 5-11 “Maka berkemaslah kepala-kepala kaum keluarga orang Yehuda dan orang
Benyamin, serta para imam dan orang-orang Lewi, yakni setiap orang yang hatinya
digerakkan Allah untuk berangkat pulang
dan mendirikan rumah TUHAN yang ada
di Yerusalem. Dan segala orang di sekeliling mereka membantu mereka dengan barang-barang perak, dengan emas, harta
benda dan ternak dan dengan pemberian yang indah-indah, selain dari segala
sesuatu yang dipersembahkan dengan sukarela. Pula raja Koresh menyuruh
mengeluarkan perlengkapan rumah TUHAN yang telah diangkut Nebukadnezar dari
Yerusalem dan yang ditaruhnya di dalam kuil allahnya. Koresh, raja Persia itu,
menyuruh mengeluarkan semuanya itu di bawah pengawasan Mitredat, bendahara
raja, yang menghitung seluruhnya bagi Sesbazar, pembesar di Yehuda. Inilah
daftarnya: tiga puluh bokor emas, seribu bokor perak, dua puluh sembilan pisau,
tiga puluh piala emas, pula empat ratus sepuluh piala perak, seribu buah
barang-barang lain. Barang-barang emas dan perak itu seluruhnya berjumlah lima
ribu empat ratus. Semuanya itu dibawa oleh Sesbazar sewaktu orang-orang buangan
itu dibawa pulang dari negeri Babel ke Yerusalem.”
Kata berkemaslah
dalam terjemahan asli WmWqΓΈY"w: (wayakumu) dari akar kata ~wq (kam) yang berarti stand up (berdiri), get up (bangun), stand upright (berdiri sekarang/berdiri
ditempat). Kata WmWqΓΈY"w: (wayakumu) adalah kata kerja dengan
w> (we) sebagai awalan penghubung /waw konsekutif[21] yang mengubah tense kata
kerja tersebut menjadi perfek yang menyatakan suatu kegiatan yang sudah
rampung. Kata kerja ini juga memiliki bentuk orang ke-3 maskulin jamak yang
menunjukkan kepada orang-orang yang melakukan tindakan berkemas ini. Jadi
dapatlah diterjemahkan maka mereka (kepala-kepala kaum keluarga orang Yehuda
dan orang Benyamin, serta para imam) telah berdiri, maka mereka (kepala-kepala
kaum keluarga orang Yehuda dan orang Benyamin, serta para imam) bangun, maka
mereka (kepala-kepala kaum keluarga orang Yehuda dan orang Benyamin, serta para
imam) berdiri sekarang/berdiri ditempat setelah mengetahui perintah Koresh
tersebut.
Pada Alkitab Penuntun dijelaskan
bahwa: Koresh adalah raja atas seluruh
wilayah yang dulunya adalah Asyur dan Babel. Asyur telah mendeportasi
orang-orang Israel dari kerajaan utara (Israel) pada tahun 722 SM. Babel
kekuatan dunia berikutnya, telah membawa orang Israel ke pembuangan dari
kerajaan selatan (Yehuda) pada tahun 586 SM. Oleh karena itu, ketika Koresh
memberikan perintah untuk kembali kepada 12 suku Israel, tetapi hanya Yehuda
dan Benyamin yang menanggapi dan pulang untuk membangun Bait Allah. 10 suku
dari kerajaan utara telah begitu dipatahkan dan diserakkan oleh Asyur, mereka
tidak mau ikut dalam visi untuk membangun kembali Bait Allah oleh karena mereka
sudah tidak yakin lagi.[22]
Pada ayat ini kata mendirikan kembali ada namun dengan
bentuk yang berbeda yaitu tAnb.l (labenot) dengan l. sebagai kata depan[23] yang memiliki arti ke,
untuk, bagi, menyangkut juga dengan kata dasar yang memiliki arti yang sama
dengan kata mendirikan yang sebelumnya. Jadi dapat diterjemahkan untuk
membangun, untuk menambahkan kekuatan, untuk membangun benteng, untuk membangun
kembali rumah Tuhan.
Selanjutnya adalah kata membantu dengan terjemahan aslinya WqZ>x (khizeku) dari akar kata qzx (khazaq) yang berarti be (come) strong (menjadi kuat), have courage (memiliki keberanian) juga
memiliki bentuk piel perfek orang ke-3 jamak.[24] Orang ke-3 jamak disini
mengarah kepada orang-orang yang melakukan tindakan membantu tersebut yakni
segala orang yang berada di sekeliling orang Israel. Konyugasi piel seringkali
mempertegas arti dasar qal. Piel menggambarkan suatu tindakan yang dilakukan
dengan lebih tegas atau secara berulang-ulang.
Maka dapat diterjemahkan mereka (orang-orang disekeliling Israel) secara
berulang-ulang menjadikan kuat orang Israel, mereka (orang-orang disekeliling
Israel) membuat orang Israel memiliki keberanian untuk membangun kembali rumah
Tuhan dengan barang-barang perak, dengan emas, harta benda dan
ternak dan dengan pemberian yang indah-indah, selain dari segala sesuatu yang
dipersembahkan dengan sukarela.
Berikutnya
dari ayat 7-11 terdapat frasa ‘menyuruh mengeluarkan’ pada ayat 7 dan 8 “Pula raja Koresh menyuruh
mengeluarkan perlengkapan rumah
TUHAN yang telah diangkut Nebukadnezar dari Yerusalem dan yang ditaruhnya di
dalam kuil allahnya. Koresh, raja Persia itu, menyuruh mengeluarkan
semuanya itu di bawah pengawasan Mitredat, bendahara raja, yang menghitung
seluruhnya bagi Sesbazar, pembesar di Yehuda. Inilah daftarnya: tiga puluh
bokor emas, seribu bokor perak, dua puluh sembilan pisau, tiga puluh piala
emas, pula empat ratus sepuluh piala perak, seribu buah barang-barang lain. Barang-barang
emas dan perak itu seluruhnya berjumlah lima ribu empat ratus. Semuanya itu
dibawa oleh Sesbazar sewaktu orang-orang buangan itu dibawa pulang dari negeri
Babel ke Yerusalem.”
Frasa
menyuruh mengeluarkan (7) dari
terjemahan aslinya ayciAh (husi) dengan akar kata acy (yasa) yang berarti go out (pergi keluar), come out (datang
keluar). Kata ini memiliki bentuk hifil perfek orang ke-3 maskulin tunggal.[25] Orang ke-3 maskulin tunggal
ini menunjukkan kepada orang yang melakukan tindakan menyuruh mengeluarkan
yakni raja Koresh. Hifil bersifat kausatif. Maka dapat diterjemahakan dia
(Koresh) menyuruh/membiarkan pergi keluar/datang keluar perlengkapan rumah
TUHAN yang telah diangkut Nebukadnezar.
Frasa
menyuruh mengeluarkan (8) dari
terjemahan aslinya ~aeyciAYw: (wayosiem) dengan akar kata acy (yasa) yang berarti go out (pergi keluar), come out (datang
keluar). Dengan bentuk hifil waw konsekutif imperfek orang ke-3 maskulin
tunggal sufix orang ke-3 maskulin jamak.[26] Orang ke-3 maskulin jamak
ini mengarah kepada objek yang dikeluarkan yakni perlengkapan rumah Tuhan. Maka
dapat diterjemahkan dia (Koresh) telah menyuruh/membiarkan mereka (perlengkapan
rumah TUHAN) pergi keluar/datang keluar.
Pada Alkitab Penuntun dijelaskan bahwa: Koresh bukanlah seorang Yahudi, tetapi Allah
bekerja melalui dia untuk memulangkan orang-orang Yahudi yang dibuang itu ke
kampung halaman mereka. Koresh memberikan pengumuman yang mengizinkan mereka
pulang, dan dia memberi mereka perlindungan, uang dan barang-barang Bait Allah
yang diambil oleh Nebukadnezar.[27]
Jadi
dari pasal 1 ini penulis menyimpulkan bahwa Allah telah memilih Koresh untuk menjadi
alat-Nya atau orang pilihan-Nya dalam mewujudkan rencana-Nya. Yang
melatarbelakangi perintah Koresh adalah Allah sendiri.
Allah yang berperan untuk menggerakkan
hati Koresh, bukan hanya hatinya tetapi juga Allah
menggerakkan nafas, roh, jiwa, semangat dari raja Koresh memenuhi nubutan Yeremia tentang kembalinya orang-orang buangan.
Allah bisa memakai siapa saja untuk menggenapi rencana-Nya bagi setiap orang
pilihan-Nya. Perintah
Koresh tersebut ditujukan kepada setiap orang yang adalah milik-Nya dengan ada
tujuan didalamnya yaitu membangun kembali rumah Tuhan yang lebih kuat lagi dari
sebelumnya. Dari perintah Koresh ini ada respon positif dari kepala-kepala kaum
keluarga orang Yehuda dan orang Benyamin, serta para imam yaitu mereka langsung
segera saat itu juga mengambil tindakan berkemas karena digerakkan oleh Allah
dan menyadari bahwa mereka adalah umat Allah. Allah yang akan bersama dengan
mereka dalam menempuh perjalanan pulang ke Yerusalem. Allah memberikan jaminan
penyertaan kepada umat-Nya. Jika Allah telah merancangkan karya-Nya atas
umat-Nya maka akan ada penyertaan Allah didalamnya. Tidak hanya penyertaan dari
Allah tetapi juga jaminan untuk perjalanan mereka dan untuk pembangunan kembali
rumah-Nya.
II. Kembali ke Yerusalem (2:1-70)
Ayat 1-2: “Inilah orang-orang propinsi Yehuda yang
berangkat pulang dari pembuangan, yakni para tawanan, yang dahulu diangkut ke
Babel oleh Nebukadnezar, raja Babel, dan yang kembali ke Yerusalem dan ke
Yehuda, masing-masing ke kotanya. Mereka datang bersama-sama Zerubabel, Yesua,
Nehemia, Seraya, Reelaya, Mordekhai, Bilsan, Mispar, Bigwai, Rehum dan Baana.
Inilah daftar orang-orang bangsa Israel.”
Frasa orang-orang dalam terjemahan aslinya adalah ynEB. (beney) dengan bentuk kata benda
maskulin jamak konstruk homonim 1 yang berarti son (anak laki-laki),
children (anak), young (orang/kaum
muda).[28] Maka dapat diterjemahkan
mereka (anak laki-laki, anak, orang/kaum muda) propinsi Yehuda yang berangnkat
pulang. Hal ini disebabkan oleh karena orang-orang Yahudi yang dalam pembuangan
awal selama 70 tahun jadi dapatlah disimpulkan bahwa anak-anak atau keturunan
dari mereka inilah yang berangkat pulang.
F.
Charles Fensham menjelaskan bahwa: frasa
‘orang-orang propinsi Yehuda’ dengan penempatan kata Yehuda sesudah kata
propinsi bermaksud untuk menunjukkan bahwa propinsi Persia membentuk propinsi
Yehuda.[29]
Pada ayat 2-67 adalah daftar
orang-orang buangan yang kembali. Guthrie menjelaskan bahwa: ada tujuh golongan yang dapat dibedakan dari
semua suku yang ada. Ayat 2a: pemimpin-pemimpin, ayat 2b-35: orang-orang bangsa
Israel, ayat 43-54: para budak di bait Allah, ayat 55-57: keturunan para hamba
Salomo, ayat 63: kepala daerah, ayat 64-67: statistik terakhir. Pada ayat 68-70
semua suku telah sampai di Yerusalem.[30] Sedangkan F. Charles
Fensham menguraikannya sebagai berikut: pertama,
pembagian dari keturunan-keturunan (2:2b-20) yang menunjukkam hubungan
kekeluargaan namun ini tidak jelas karena dalam pasal 2:1 bene menunjukkan
kependudukan dari sebuah daerah maka bagian dari Gibar (20) ini adalah sebuah
tempat. Pada Nehemia 7:25 memakai Gibeon.[31] Gibeon merupakan kota penting yang didiami orang Hewi
(Yos. 9:17). Orang Gibeon ini adalah orang yang memperdaya Yosua dengan
mengikat perjanjian berama mereka setelah kejatuhan Yerikho dan Ai. Mereka
ditugaskan membelah kayu dan menimba air dan dikutuk pada saat tipuan mereka
terbongkar. Kota Gibeon diberikan kepada suku Benyamin dan kemudian dikhususkan
bagi orang Lewi (Yos. 18:25; 21:17).[32] Kedua, orang-orang awam diidentifikasi menurut nama-nama tempat (2:21-35).
Ketiga, imam-imam (2:36-39). Keempat, orang-orang Lewi, para penyanyi, dan para
penunggu pintu gerbang (2:40-42). Kelima para budak di Bait Allah (2:43-54).
Keenam, para budak Salomo (2:55-58). Ketujuh, orang-orang yang tidak dapat
menyatakan kaum keluarga dan asal-usul (2:59-63). Kedelapan, total (64-67).
Kesembilan, persembahan untuk pembangunan Bait Allah (68-69). Saat
pembangunan kembali Bait Allah mengalami kemajuan, setiap orang memberikan
kontribusi berupa persembahan sukarela menurut kemampuannya. Kesepuluh, tempat kembali (70).[33]
Pada ayat 68 kata sukarela
dalam terjemahan aslinya adalah WbD>n:t.h (hitenadebu) dari akar kata bdn (nadab) dengan bentuk kata kerja hitpael perfek orang ke-3 jamak yang
berarti decide voluntarily (menentukan/memutuskan
dengan sukarela).[34] Sukarela dalam KBBI berarti dengan
kemauan sendiri, dengan rela hati, atas kehendak sendiri (tidak karena
diwajibkan).[35]
Hitpael disini menunjukkan arti hitapel refleksif yaitu kata kerja subjek dan
objeknya menunjukkan orang atau benda yang sama: “.....diri sendiri”.[36] Maka dapat diterjemahkan mereka
telah menentukan/memutuskan kemauan diri sendiri, mereka telah
menentukan/memutuskan dengan rela hati diri sendiri, mereka telah menentukan/memutuskan
atas kehendak diri sendiri untuk mempersembahkan persembahan guna pembangunan
rumah Allah.
Pada pasal 2 ini dapatlah disimpulkan bahwa pekerjaan
Allah sungguh luar biasa. Allah membuat Persia menjadikan tawanan mereka yakni
orang Israel yang berada di Babel menjadi propinsi Yehuda. Mereka diijinkan
pulang, diberikan harta pegangan untuk pulang dan untuk membangun Bait Suci
serta membawa kembali perlengkapan rumah Tuhan yang dulu telah dibawa oleh
Nebukadnezar. Koresh menyuruh membawa kembali barang-barang yang dulu telah
dijarah. Dengan melihat ini semua menunjukkan bahwa Allah tidak tinggal diam
untuk memenuhi janji-Nya bagi umat Israel walaupun yang pulang itu adalah
orang-orang muda. Janji Allah tidak pernah berubah, Allah tetap menepati
janji-Nya pada umat-Nya dengan membuat mereka dapat kembali ke pulang ke Yerusalem
untuk membangun rumah-Nya.
BAB III
PENUTUP
Pada bab
sebelumnya, penulis sudah menguraikan tentang Uraian Eksegetis Ezra 1-2 yang
didalamnya terdiri dari Perintah
Koresh dan Tanggapan (1:1-11) dan Kembali ke
Yerusalem (2:1-70). Maka pada bab ketiga merupakan akhir dari tulisan ini
yang meliputi: Kesimpulan dan Aplikasi.
Kesimpulan
Kembalinya
orang Israel adalah suatu peristiwa besar. Allah memakai Koresh untuk menjadi
alat-Nya atau orang pilihan-Nya dalam mewujudkan rencana-Nya. Allah menggerakkan hati Koresh,
bukan hanya hatinya tetapi juga Allah menggerakkan nafas, roh, jiwa, semangat
dari raja Koresh
memenuhi nubutan Yeremia tentang kembalinya orang-orang buangan. Tidak hanya sampai disitu saja tetapi Allah
juga memberkati mereka dalam perjalanan pulang juga dalam pembagunan rumah-Nya. Allah memberikan jaminan penyertaan
kepada umat-Nya. Jika Allah telah merancangkan karya-Nya atas umat-Nya maka
akan ada penyertaan Allah didalamnya. Tidak hanya penyertaan dari Allah tetapi
juga jaminan untuk perjalanan mereka dan untuk pembangunan kembali rumah-Nya.
Allah membuat Persia menjadikan tawanan mereka yakni orang Israel yang
berada di Babel menjadi propinsi Yehuda dan sekali Allah menunjukkan bahwa Dia
adalah Allah yang berkuasa. Allah tidak tinggal diam untuk memenuhi janji-Nya
bagi umat Israel walaupun yang pulang itu adalah orang-orang muda. Allah
membuat semuanya dapat berjalan terbukti dengan para kepala kaum keluarga yang
berdasarkan kemauan diri sendiri mempersembahkan persembahan untuk pembangunan
rumah-Nya.
Aplikasi
1. Allah
mampu memakai siapa pun untuk melaksanakan rencana-Nya dalam memberikan
pertolongan bagi orang percaya.
2. Allah
dapat memakai siapa pun untuk menjadikan orang percaya kuat dan untuk memenuhi
apa yang mereka perlukan.
3.
Adanya sikap sukarela dari orang percaya untuk memberikan persembahan kepada
Tuhan bukan karena suatu keterpaksaan.
Komentar
Posting Komentar